Bone Diharapkan Jadi Role Model Kampung Moderasi Beragama
Kontributor
Watampone, (Humas Bone) – Kementerian Agama Kabupaten Bone melalui Seksi Bimas Islam gelar Sosialisasi Pembentukan Kampung Moderasi Beragama, Binaan Penyuluh Agama Islam. Kegiatan dipusatkan di Aula Masjid Agung Al-Markaz Kabupaten Bone, Kamis (15/6/2023).
Kegiatan dibuka langsung staf Ahli Bupati Bone Ruslih Shaleh mewakili Bupati Bone. Hadir Kepala Bidang Urais Kanwil Kemenag Provinsi Sulsel Wahyuddin Hakim, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bone Abd. Hafid M. Talla, Dandim 1407/Bone, Danyon C Pelopor Brimob Bone, para Kepala KUA Kecamatan beserta dengan Penyuluh Agama Islam PNS dan Non PNS.

Perlu diketahui bahwa Kampung Moderasi Beragama (KMB) menjadi salah satu Program dari Kementrian Agama RI dalam menumbuhkan toleransi antar umat beragama dalam lingkungan masyarakat dan memperkokoh sikap beragama yang moderat dengan berdasar kepada nilai keragaman, harmonis, dan toleran.
Kepala Kantor Kemenag Bone Abd. Hafid M. Talla dalam sambutannya menjelaskan mengapa perlunya program kampung moderasi beragama. Ia mengatakan bahwa model kampung moderasi beragama mengutamakan kolaborasi lintas unsur, lembaga, dan lapisan masyarakat bahkan internal agama sendiri.
Adapun tujuan dibangunnya KMB kata pemilik nama lengkap Abd. Hafid Murtala Mappatongai ini adalah untuk memperkuat kehiudpan yang harmonis dan toleran antar umat beragama.
“Kampung moderasi beragama bertujuan untuk memperkuat kehidupan yang harmonis dan toleran antar umat beragama,” jelasnya.

Sambungnya, “banyak anggapan bahwa ancaman di negara kita ini adalah ancaman yang berasal antara kelompok intern agama itu sendiri karena terlalu ekstrim memahami agama,” kata Abd. Hafid Murtala Mappatongai.
Kepala Bidang Urais Kanwil Kemenag Sulsel Wahyuddin Hakim dalam sambutannya sedikit membahas peran Penyluh Agama Islam dalam program kampung moderasi beragama. Penyuluh Agama Islam sebagai ujung tombak Kementerian Agama yang melakukan tugas dan fungsi membina langsung masyarakat.

Selain itu, penyuluh agama sebagai miniatur Kementerian Agama, eksistensinya ditengah masyarakat sebagai penyejuk, melakukan pembinaan dengan bahasa agama, menjadi penengah diantara dua kutub yang berbeda. Untuk itu kata Wahyuddin Hakim, penyuluh agama banyak mengambil peran dalam program kampung moderasi beragama.
Sementara itu, Ruslih Shaleh membacakan sambutan Bupati Bone yang menyatakan turut mendukung program kampung moderasi beragama. Bahkan Bupati Bone akan bersedia membantu jalannya program tersebut, sebagaimana program kampung tangguh.
.jpeg)
“Meskipun didanai dari Kementerian Agama pusat, tapi Pemerintah Daerah Kabupaten Bone tidak menutup kemungkinan siap juga membantu sebagaimana dalam program kampung tangguh,” kata Ruslih Shaleh membacakan sambutan Bupati Bone.
Bupati Bone berharap dengan program tersebut, Bone dapat menjadi role model baik ditingkat provinsi maupun tingkat nasional. (ahdi)