Kakankemenag Sinjai Hadiri Pembukaan Kemah Pemuda Lintas Agama Tingkat Prov Sulsel
Kontributor
Tinggi Moncong, Gowa (Humas Sinjai) --- Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Sinjai Jamaris beserta Kepala Kesbangpol Sulsel, Kepala Bagian Tata Usaha sejumlah Kepala Bidang lingkup Kanwil Kemenag Sulsel. para Kepala Kantor Kemenag Kab./ Kota se Sulsel, Ketua FKUB Prov. Sulsel bersama jajaran pengurus, serta Kabag Kesra Kab. Gowa hadiri membuka kegiatan Kemah Pemuda Lintas Agama (KPLA) yang digelar di Villa Batu Lapis, Kecamatan Tinggi Moncong, Malino Kab. Gowa, Selasa (5 /12/2023).
Kemah Pemuda Lintas Agama terselenggara atas kerjasama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Prov. Sulsel dengan Pemda Prov. Sulsel dan Kanwil Kementerian Agama Provi. Sulsel yang diikuti 189 peserta dari 16 Kab. / Kota se Sulsel, termasuk Kab. Sinjai ikut serta dalam Kah tersebut yang akan berlangsung selama tiga hari, 5 s.d 7 Desember 2023.
Kegiatan ini dibuka secara resmi Pj. Gubernur Sulsel dalam hal ini diwakili oleh Staf ahli Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bidang Kesejahteraan Rakyat, Jayadi Nas,
Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Khaeroni dalam sambutannya mengungkapkan apresiasinya atas kerukunan antar umat beragama di Sulsel yang tetap terpelihara dengan baik.
“Masyarkat Sulsel begitu majemuk dengan latar belakang suku dan agama yang berbeda-beda, namun warganya tetap hidup rukun berdampingan satu sama lain,” Menurit Kakanwil Kemenag Sulsel.
Dengan diselenggarakannya kemah ini, Khaeroni, diharapkan pemuda dengan latar belakang agama yang berbeda dapat menjadi pionir dan garda terdepan dalam merawat kerukunan sekaligus menjaga kemanan daerah masing-masing. “Apatah lagi ditahun politik seperti sekarang ini,” Katanya
Pj. Gubernur Sulsel dalam sambutan tertulisnya di bacakan Jayadi Anas menyambut baik kegiatan ini sebagai upaya menyiapkan generasi muda lintas agama untuk menjadi pemimpin masa kini dan masa datang yang inklusif, pluralis dan Pancasilais.
Melalui kegiatan KPLA ini, Jayadi berharap pemuda lintas agama memiliki kapasitas untuk menggerakkan komunitas lintas agama agar peduli terhadap isu toleransi dan moderasi beragama sebagai bentuk nyata kerukunan antar umat beragama di Indonesia.
“Kerukunan umat beragama adalah sebuah keniscayaan di tengah keberagaman kita, tinggal bagaimana kita menyikapi perbedaan itu menjadi kekuatan untuk mempererat nilai dan semangat kebangsaan pada diri seluruh umat beragama,”.