POMPANUA, (HUMAS BONE) – Pagelaran budaya merupakan eksistensi kearifan lokal. Kegiatan ini merupakan ajang untuk mempertahankan dan mengembangkan budaya adat perkawinan Bugis Makassar.

Seperti yang dilakukan Guru Pembina Bahasa Daerah MTsN 2 Bone Nurhayati yang mengadakan event pembelajaran kontekstual kelas IX lewat Gelar Budaya (pernikahan Bugis) bertema Merawat Nilai-nilai Cinta Budaya dan Kearifan Lokal sebagai Identitas Pelajar Pancasila di Aula Ruang Guru Kampus 1, Jl Bahagia No 7, Kelurahan Pompanua, Kecamatan Ajangale, Kamis (2/2/2023).

Seluruh siswa kelas IX ikut ambil bagian dalam momen tahunan tersebut. Mereka nampak anggun dan gagah rupawan dalam balutan pakaian adat Bugis baju bodo dan jas tutup berpadu songkok recca. 

Hadir Pengawas Tingkat MTs Kabupaten Bone Akmal Mahdi beserta Kepala Madrasah Muhammad Adam didampingi para Wakamad dan dewan guru Pembina yang turut menyaksikan setiap prosesi dalam pernikahan adat Bugis.

“Setiap kelas mendapat tugas yang berbeda. Misal kelas IX.E kebagian tugas sebagai Tim Madduta (melamar). Mereka berdialog layaknya prosesi lamaran sungguhan, kemudian ada kelas IX.G yang memperagakan prosesi Mappaserekeng atau 'mengikat' dan menghadirkan keluarga besar calon mempelai,” ungkap Nurhayati.

Seusai prosesi Mappaserekeng, kelas IX.D melanjutkan dengan tugas Mappabedda, lalu siswa kelas IX.C melakukan prosesi Mappaci atau malam pacar, tampil kemudian kelas IX.F maccemme botting (siraman), IX.B dan IX.A menampilkan prosesi madduppa botting (menyambut rombongan mempelai pria) hingga prosesi akad nikah dan mappasikarawa.

“Gelar Budaya ini sangat menarik dan baru digelar oleh MTsN 2 Bone. Sangat penting menanamkan budaya dan nilai-nilai kebaikan pada peserta didik kita agar menjadi insan berkarakter dan mampu menghargai orang lain terlebih orangtua,” jelas Akmal di sela sambutannya.

Muhammad Adam sangat mengapresiasi pelaksanaan Gelar Budaya yang telah menjadi rutinitas tahunan di pelajaran Bahasa Daerah kelas IX. (Adha/Ahdi)