Watampone, (Humas Bone) - Kabupaten Bone pada musim haji tahun 2023 telah memberangkatkan 776 Jemaah Calon Haji dan terbagi atas 3 kloter.
Setelah pemberangkatan kloter 3 Bone / 22 Embarkasi Makassar pada tanggal 8 Juni 2023, Bone kembali mendapatkan tambahan Jemaah Calon Haji sebanyak 33 orang dan akan diberangkatkan pada tanggal, 20 Juni 2023.
Adanya JCH tambahan ini, Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone adakan Bimbingan Manasik Haji Mandiri ke 33 JCH tambahan tersebut.

Kegiatan dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone Dr. H. Abd. Hafid M. Talla, M.Ap di Aula IPHI KUA Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kelurahan Watang Palakka, Rabu (14/6/2023).
Ketua Panitia, Halid melaporkan bahwa manasik haji mandiri diikuti 33 Jemaah Calon Haji. Kegiatan manasik akan dilaksanakan selama dua hari. Hari pertama adalah materi dan hari kedua pelaksanaan peraktek di Masjid Agung Al-Markaz Kabupaten Bone.
Sementara itu, Abd. Hafi M. Talla yang juga selaku pemateri menyampaikan hak dan kewajiban Jemaah Calon Haji. Terkait Hak dan Kewajiban, Kepala Kantor Kemenag Bone menyampaikan Udang-undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah. Menurutnya, hak dan kewajiban masyarakat tidak hanya diperoleh dilingkup Kementerian Agama. Hak yang dimaksud adalah pelayanan, pembinaan dan perlidungan.
Ia juga menjelaskan sistem antrian jemaah diaplikasi yang telah daftar tunggu hingga tiba masa naik haji.

“Kita ada aplikasi di Siskohat Kementerian Agama, jadi tidak dipanggil saja. Disitu akan muncul nama yang akan berangkat pertahunnya. Jadi tidak ada sistem pendaftar baru tujuh tahun namun mau diberangkatkan maka muncul tanda merah bahwa tidak bisa,” jelas Kakan Kemenag Bone.
Melalui materi yang disampaikannya, Abd. Hafid M. Talla juga mengajak jemaah untuk memperbaiki niat, menyarankan jemaah untuk salat sunnat taubat sebelum berangkat ke Tanah Suci.
“Mulai dari sekarang berniatki, perbaiki niatta untuk melaksanakan ibadah haji. Kita juga perlu salat sunnat taubat sebelum pergi karena mungkin ada kesalahan atau dosa diperbuat sehingga menghalangi pelaksanaan ibadah haji kita di Mekah,” ujar Abd. Hafid M. Talla dengan sangat meyakinkan jemaah.
Lebih dari itu, ia berpesan kepada jemaah untuk membaca doa-doa dan zikir yang dihafal atau yang terkait selama pelaksanaan ibadah haji. (ahdi)