Penzawa Kemenag Bone Terbaik I Diklat Penguatan Moderasi Beragama

Foto Kontributor
Adm Sulawesi Selatan

Kontributor

Selasa, 31 Januari 2023
...

Watampone, (Humas Bone) - Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama Angkatan I Kementerian Agama Kabupaten Bone resmi ditutup setelah terlaksana enam hari dari tanggal 26 s.d 31 Januari 2023. Pelatihan ditutup langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bone Abd. Hafid M. Talla, Selasa (31/1/2023).

Sebanyak 30 peserta dari kalangan Pejabat Pengawas dengan staf, Kepala KUA Kecamatan, Kepala Madrasah Negeri, Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah berhasil mengikuti kegiatan. Peserta yang melawati pelatihan ini memperoleh predikat yang berbeda-beda.

Sedikitnya 3 (tiga) orang yang dinyatakan sangat kompeten dan sebanyak 27 orang dinyatakan kompeten. Semua peserta telah diberikan sertifikat dengan kualifikasi telah mengikuti program pelatihan teknis yang ditandatangani oleh Kepala Balai Pendidikan dan Pelatihan Keagamaan Makassar.

Adapun peserta tiga orang yang mendapat predikat sangat kompeten dengan nilai tertinggi yaitu Muhammad Rafi As'ad nilai 93.11, beliau adalah Penyelenggara Zakat dan Wakaf. Selanjutnya Taufiq Raden Kepala Seksi PAI dengan nilai 92,36. Suryaningsi, S.Pd Pelaksana pada Seksi Penmad dengan nilai 92,31.

Sebagai peserta terbaik atau peringkat I, Rafi As'ad mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan diklat tersebut. Ia berkiprah bahwa pelatiham tersebut sebagai wujud dalam menjalankan amanah dan tanggungjawab sebagai ASN.

"Pelatihan Teknis Penguatan Penggerak Moderasi Beragama adalah wujud kepedulian kementerian Agama dalam menjalankan amanah sebagai lembaga diberi tanggungjawab dalam pembinaan agama dan keagamaan di Indonesia. Sementara diklat yang dilaksanakan di Bone sebagai wujud menjalankan tanggungjawab BDK Makassar dalam menjalankan tugas tersebut. Dan sebagai peserta, saya mengapresiasi dan mendukung penuh kegiatan ini."

"Dan sebagai luaran diklat ini, saya menjadi paham dan termotivasi menjadi motivator terwujudnya moderasi beragama di Kabupaten Bone," tandasnya.

Menurut Rafi, menjadi toleran dan moderat adalah hasil utama luaran diklat tersebut, yang diharapkan mampu diaplikasikan di tengah masyarakat.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Bone Abd. Hafid memotivasi para alumni pelatihan untuk menjadi penggerak penguatan moderasi beragama.

"Kalau bukan kita siapa lagi," harap Abd. Hafid yang dilandasi dengan ketegasan bahwa ASN adalah rohnya negara ini.

Pada kesempatan itu, Abd. Hafid kembali mengingatkan apa itu moderasi. "Cara pandang memahami dan mengajarkan ajaran agama dengan tidak ekstrim atau tidak berlebihan. Tidak condong kekiri dan kanan," ungkapnya.

“Jangan memaksakan keinginan kita walaupun sebenarnya itu adalah hak kita. Karena berlebihan itu tidak baik,” tandasnya.

Ia berharap, setelah mengikuti pelatihan penggerak penguatan moderasi beragama, peserta dapat lebih memahami konsep-konsep kehidupan beragama dan bermasayarakat. Bahkan Abd. Hafid berkeyakinan bahwa, peserta lulus dalam diklat sudah jelas mampu menjadi penggerak moderasi beragama. (ahdi)

Terpopuler

Terbaru

Menu Aksesibilitas
Ukuran Font
Default