Peserta Didik MTs Darul Istiqamah Bulukumba Ujian Praktek Prakarya Membuat Bakso Ayam
Kontributor
Bulukumba, (Humas Bulukumba) - Ujian praktek Kelas IX menyajikan masakan yang tidak begitu asing di mata para kaum penikmat kuliner jalanan, yaitu Bakso. Ujian praktek yang dilaksanakan pada hari Rabu, 03/05/2023 ini mendapat sambutan yang positif dari para guru dan staf di lingkungan MTs Darul Istiqamah Bulukumba.
Kegiatan praktek mata pelajaran prakarya membuat Bakso, diruang praktek madrasah dan ada juga dihalaman sekolah dengan peralatan serta bahan yang sudah disediakan. Kegiatan tersebut, dilaksanakan pada pukul 07:30 - 09:30 pagi.
Guru Mata pelajaran prakarya Lili Husbayani, mengatakan praktek ini adalah salah satu program mata pelajaran prakarya yang mana setiap peserta didik dilatih untuk membuat sesuatu benda atau makanan yang bernilai.
"Kali ini peserta didik diajari cara membuat bakso, dipilihnya bakso ayam pada praktek kali ini karena untuk bahannya sangat mudah didapatkan di daerah kita," Tuturnya.
Lanjut Lili Husbayani, menjelaskan bakso adalah jenis bola daging yang lazim ditemukan pada masakan Indonesia, bakso umumnya dibuat dari campuran daging sapi giling dan tepung tapioka, akan tetapi ada juga bakso yang terbuat dari daging ayam, ikan, atau udang. "Kami membuat bakso dari bahan dasar daging ayam, karena dari segi rasa sangat kenyal," tambahnya.
Salah seorang peserta didik yang ikut praktek Sahwa mengaku senang dengan kegiatan praktek membuat bakso.
"Pelajaran yang saya dapat ini akan saya coba dipraktekkan sendiri di rumah dan hasilnya akan saya hidangkan kepada orang tua," ucap Sahwa.
Di tempat lain, peserta didik putra juga melakukan hal yang sama yakni membuat bakso di halaman pondok depan kelas. Salah satu dari mereka mengatakan " untuk pertama kalinya kami membuat bakso dengan tangan kami bu, ternyata begitu sulit membuat adonan menjadi bundar bundar kecil", ungkapnya Haiqal.
Salah satu guru di MTs, Ernawati berharap kegiatan ujian praktek dari mata pelajaran prakarya ini, ke depannya dapat menjadi tradisi tahunan di kelas IX. Ia beranggapan bahwa dengan adanya acara seperti ini bisa menjadi jembatan untuk meningkatkan intensitas komunikasi antara peserta didik dengan guru dan staf. (hnt/ARd)